5 Alasan Tidak Mencampuradukkan Facebook, Twitter dan Google Plus Anda



Banyaknya platform jejaring sosial yang ditawarkan pasti membuat Anda
kewalahan. Seakan tidak cukup dengan Facebook dan Twitter yang sudah
lebih dulu eksis di dunia sosial media, Google Plus yang baru sebulan
saja meluncurkan jejaring sosial proyek betanya sudah diserbu 25 juta
pecinta sosial media.

Dan jika Anda mau mengakui, pasti Anda pernah (atau mungkin sering)
melakukan copy paste konten yang sama untuk posting status, tweet atau
share di platform jejaring sosial tersebut. Betul kan?

Ada beberapa hal yang seharusnya Anda ketahui agar Anda tidak
melakukan hal tersebut, berikut seperti yang dikutip dari AllTwitter:

1. Facebook, Twitter dan Google Plus
tidaklah sama


Masing-masing platform jejaring sosial tersebut berbeda satu dengan
lainnya. Mungkin Anda mengakui sendiri, komunitas di tiap jejaring
sosial yang Anda miliki saja pasti berbeda. Akun Facebook Anda penuh
dengan teman-teman sesama alumni sekolah dulu, di akun Twitter lebih
banyak teman kerja Anda, sedangkan di Google Plus tempat berkumpul
komunitas online Anda.

Akan sangat tidak proporsional jika Anda memukul rata seluruh update
status Anda sama di setiap platform jejaring sosial Anda, bukan? Karena
secara tidak sadar, Anda sudah membentuk komunitas berdasarkan
interest/minat pada tiap akun jejaring sosial yang Anda miliki. Dan
masing-masing interest memerlukan update status yang berbeda tentunya.

2. Karakteristik platform jejaring sosial
memiliki ciri masing-masing


Belum lagi karakteristik penulisan posting, tweet maupun share yang
berbeda di tiap platform jejaring sosial Anda. Untuk Twitter, Anda pasti
tahu dengan pasti hanya maksimal 140 karakter yang bisa Anda tweet. Di
Facebook, Anda hanya dapat menulis maksimal 420 karakter. Sedangkan
Google Plus, sharing novel pun Anda bisa lakukan disana, mengingat tidak
ada batas karakter penulisannya.

Jadi Anda tidak mungkin hanya posting hal yang sama di setiap
jejaring sosial yang Anda miliki. Tidak jika kontennya terlalu banyak
untuk di tweet juga di Twitter. Begitu juga sebaliknya, untuk symbol
“@mentions” ataupun “# (hashtag)” merupakan hal yang umum di Twitter.
Akan tetapi jika Anda menulisnya di akun Facebook ataupun di Google Plus
Anda, akan terlihat aneh bukan?

3. Bersosialisasilah di Sosial Media

Melakukan copy paste memang merupakan cara praktis dan cepat untuk
membuat Anda selalu terlihat eksis di semua jejaring sosial Anda. Akan
tetapi nilai sosial nya hampir tidak ada jika Anda melakukan hal
tersebut. Bayangkan saja, Anda seperti berteriak dengan speaker raksasa
di atas gedung pencakar langit agar semua komunitas di setiap jejaring
sosial Anda bisa mendengarnya. Mereka mendengar, tapi apakah mereka akan
peduli?

4. Menghemat waktu bukanlah alasan yang
tepat


Jika alasannya adalah agar menghemat waktu, berarti Anda tidak
memahami fungsi sosial media seutuhnya. Media ini seharusnya adalah
tempat Anda bersosialisasi dengan komunitas Anda, yang tidak bisa Anda
lakukan secara konvensional dengan bertatap muka karena situasi, kondisi
dan waktu yang menjadi pembatasnya.

Jika untuk update status, tweet maupun share saja Anda mengandalkan
copy paste dengan alasan efisiensi waktu, lalu bagaimana dengan membaca
komentar, mengomentari balik dan berinteraksi dua arah layaknya
bersosialisasi pada umumnya? Mau tidak mau, Anda memang harus meluangkan
waktu untuk berinteraksi di sosial media ini.

5. Anda akan terlihat seperti pelaku spam

Lagi pula, jika Anda terbiasa melakukan posting masal dan copy paste
di setiap jejaring sosial Anda tanpa memikirkan kebutuhan dan minat dari
tiap komunitasnya, Anda hanya akan terlihat seperti pelaku spam saja.
Yang isi kontennya tidak perlu dibuka, dibaca apalagi ditanggapi. Seakan
tidak ada “jiwa” dalam isi posting Anda. Anda tidak ingin dianggap
seperti itu bukan?

Jadi intinya, luangkan waktu Anda jika memang bersosialisasi adalah
yang Anda inginkan dari sosial media ini. Jika Anda sibuk, semua orang
juga sibuk. Dan meskipun begitu mereka tetap berlomba untuk merebut
perhatian dari sesamanya.

Jika Anda tidak berkenan untuk meluangkan waktu mendengarkan dan
berinteraksi dengan komunitas Anda di jejaring sosial ini, bagaimana
Anda bisa berharap teman-teman Anda mau mendengar dan berinteraksi
dengan Anda?


EmoticonEmoticon