Pengguna Facebook Hanya Tinggal 40% Saja -
Kekhawatiran tentang kebijakan privasi yang dianggap terlalu mengekang
di Facebook ternyata menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan.
Sebuah riset mengungkapkan, berkat kebijakan tersebut, hampir 60%
pengguna Facebook ingin menutup akunnya.Perusahaan keamanan komputer
Sophos menemukan, 60% dari 1.588 responden dalam riset tersebut, yang
juga pengguna Facebook, mengatakan mereka sedang mempertimbangkan
menghapus akun di situs jaringan sosial itu.
16% responden lainnya mengatakan mereka sudah berhenti menggunakan
Facebook karena merasa kurangnya pengendalian atas data mereka sendiri.
Dari jumlah responden yang dilibatkan, hanya seperempat dari mereka yang
mengatakan tidak akan berhenti menggunakan situs jaringan sosial yang
memiliki hampir 500 juta pengguna di seluruh dunia.
Akankah facebook bangkrut dan ditinggalkan penggunanya ?
Dalam beberapa pekan ini, Facebook telah menuai kritik akibat dari
kompleksitas pengaturan privasi, dan fakta bahwa pengguna harus berbagi
informasi dengan pihak ketiga tanpa memberikan persetujuan eksplisit
melalui sebuah pilihan.
Meskipun Facebook diharapkan dapat meninjau kembali kebijakan privasi
dalam beberapa hari mendatang, namun waktunya dirasa tidak cukup untuk
menghentikan kampanye online untuk 'membunuh' Facebook pada 31 Mei
mendatang yang menyerukan ribuan pengguna untuk menghapus akun mereka.
"Jajak pendapat ini menunjukkan bahwa mayoritas pengguna muak dengan
kurangnya kontrol yang Facebook berikan," kata Graham Cluley, konsultan
teknologi senior di Sophos, seperti diberitakan melalui Telegraph.
"Sebagian besar masih belum tahu cara mengatur pilihan Facebook privasi
mereka aman, menemukan seluruh sistem membingungkan . Apa yang
dibutuhkan adalah sebuah perubahan mendasar terhadap meminta pengguna
memilih untuk '-in' untuk berbagi informasi, daripada memilih untuk
'keluar'.
"Sebuah eksodus besar-besaran dari Facebook tampaknya tidak mungkin,
namun pengguna jelas semakin tertarik untuk mengetahui secara tepat
siapa yang dapat melihat data mereka," tambahnya
Facebook Umbar Data Pribadi Anda pada Pengiklan
Tak hanya sampai disitu, Situs yang didirikan Mark Zuckerberg tersebut
diduga juga telah membagi-bagikan data pribadi pelanggan kepada para
pengiklan. Selain Facebook, situs yang dicurigai menjual data pribadi
anggota adalah MySpace dan juga Digg. Bagi-bagi data pribadi tersebut
tentunya tak diketahui oleh para anggota.
Arstechnica, memberitakan sejumlah data yang dibagikan kepada pengiklan
antara lain, nama, userID dan informasi-informasi penting lainnya. Kasus
ini sebenarnya telah dicurigai sejak lama setelah para peneliti dari
Worcester Polytechnic Institute dan AT&T Labs mempertanyakan
keamanan identitas para pengguna pada situs-situs tersebut pada Agustus
2009.
"Ketika Anda mengklik iklan yang ada di Facebook, sama saja anda
memberitahukan identitas anda kepada iklan tersebut," kata Ben Edelman,
seorang profesor dari Harvard Business School professor Ben Edelman.
Sementara itu, The Wall Street Journal yang telah mengonfirmasi kasus
tersebut kepada sejumlah pengiklan menunjukkan bahwa
perusahaan-perusahaan menyangkalnya. Banyak pengiklan yang menyatakan
tak pernah menggunakan data-data pribadi anggota Facebook.
EmoticonEmoticon